Tikus putih
Tikus putih merupakan binatang asli Asia, India, dan Eropa
Barat, termasuk dalam keluarga rodentia, sehingga masih termasuk kerabat dengan
hamster, gerbil, tupai, dan mahluk pengerat lainnya. Tikus (mus musculus)
merupakan makanan yang paling digemari oleh reptilia karena kandungan gizinya
lebih banyak dari pada katak. Makanan tikus putih adalah biji-bijian, akar
berdaging, daun, batang dan serangga.
Binatang ini sering digunakan sebagai sarana penelitian
biomedis, pengujian dan pendidikan. Kaitannya dengan biomedis, tikus putih
digunakan sebagai model penyakit manusia dalam hal genetika. Hal tersebut
karena kelengkapan organ, kebutuhan nutrisi, metabolisme, dan bio-kimia-nya
cukup dekat dengan manusia. Tikus putih yang dimaksud adalah seekor tikus
dengan seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ekor serba putih, sedangkan
matanya berwarna merah jambu.
Harga tikus putih untuk penelitian tentu saja jauh lebih
tinggi daripada tikus untuk pakan. Karena tikus-tikus untuk penelitian biasanya
memerlukan persyaratan khusus. Misalnya: keseragaman galur, umur, dan bobot
tubuh. Cara pemeliharaannya pun juga sedikit berbeda, lebih diperhatikan
masalah kebersihan dan pakannya.
Anda bisa dibayangkan jika seekor tikus untuk sekali melahirkan
mampu menghasilkan empat sampai dengan sepuluh ekor anakan, serta hanya
memerlukan waktu duapuluh hari untuk masa kehamilannya, usaha budidaya tikus
putih akan berkembang dengan sangat cepat. Dan dengan pertimbangan kebutuhan
tikus putih yang semakin lama semakin meningkat, menjadikan peternak tikus
putih semakin antusias untuk mengembangkan usahanya.